Minggu, 23 Januari 2011

Audience Prediction

Effect:
a. Penonton yang dipilih secara acak dapat membuat prediksi yang cocok dengan pilihan penonton yang lain.
b. Mengingatkan bahwa takdir seseorang sudah diatur oleh Tuhan. Manusia harus menjalani hidupnya sebaik-baiknya sebelum kembali kepada-Nya.



Persiapan:
Ada beberapa trik yang diperlukan untuk melakukan trik ini, diantaranya adalah:
a. Prediksi 1,61 (bersumber dari blog Wikumagic)
Yang dibutuhkan adalah kalkulator, kertas, dan alat tulis.

b. Prediksi David Copperfield (bersumber dari Youtube, tapi judulnya lupa lagi )
Yang dibutuhkan adalah stereofoam dan gambar seperti dibawah ini:

Masing-masing gambar tersebut diletakkan di atas stereofoam (bebas sih mau pake double tape atau pin, intinya gambar itu harus bisa dilepas kembali dari stereofoam).

c. Trik Kartu dan Takdir (bersumber dari Wikumagic)
Yang dibutuhkan adalah 52 lembar kartu dengan gambar yang berbeda, tetapi semuanya merupakan korban dari tragedi kemanusiaan tanggal 11 september. Terdiri dari 26 lembar kartu bergambar korban yang selamat dan 26 lembar kartu lagi bergambar korban yang meninggal.
Keterangan mengenai nama korban dan selamat atau tidaknya korban dituliskan di bawah gambar para korban.
Tips: Kalo mau kartunya mirip sama kartu remi, kamu bisa cari kertas Construct (kalo ga salah tulis) ke grosir-grosir alat tulis. Tekstur dan ketebalan kertasnya hampir sama dengan kartu remi (tapi kartu remi licin karena menggunakan bahan cat yang terasa licin setelah disablon oleh percetakan). Biasanya kertas ini digunakan sebagai bahan untuk cover majalah.

Selain itu, ada beberapa barang lain yang dibutuhkan, diantaranya adalah:
a. Print out jurnal atau laporan berita mengenai tragedi 11 September.
b. Sebuah Blindfold (kalo ga ada, bisa diganti sama kain hitam. Asal jangan pake kain rombeng aja heuhehehehe… )
c. 2 buah amplop.

Perform:
a. Pilih 3 orang sukarelawan (biasanya magician selalu meyakinkan bahwa tidak ada rekayasa diantara ia dan penonton yang terpilih, hal tersebut saya rasa tidak berpengaruh apa-apa kepada penonton lainnya karena semua orang sudah tahu dengan jelas bahwa asisten pesulap pasti akan menjawab “tidak” ketika ditanya “apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” atau pertanyaan-pertanyaan sejenisnya. Untuk itu bisa digunakan metode lain untuk memilih penonton, seperti dengan melempar boneka, pesawat kertas, dll).

b. Katakan kepada sukarelawan tersebut “Apakah Anda percaya bahwa Anda bertiga memang telah ditakdirkan untuk berada disini dan menemani saya bermain hari ini? Kita akan membuktikan hal tersebut sebentar lagi”.

c. Berikan kalkulator, kertas, alat tulis serta sebuah amplop kemudian kenakan perlakuan prediksi 1,61 kepada sukarelawan A, tetapi konsepnya bukan lomba menghitung cepat antara magician dengan kalkulator. Sukarelawan A memilih 2 angka yang berbeda antara 1-10 berdasarkan angka keberuntungannya (misalnya angka 8 dan 3). Katakan kepada beliau “Sekarang Anda memiliki 2 angka yang Anda yakini sebagai angka keberuntungan Anda dan saya ingin Anda menuliskan angka tersebut dari angka yang lebih besar kemudian angka yang lebih kecil pada kertas yang telah saya berikan (dalam hal ini angka ke 1 adalah 8 dan angka ke 2 adalah 3) dan jangan diperlihatkan kepada saya. Ditulisnya jangan terlalu besar karena kita akan melakukan beberapa perhitungan dengan angka yang Anda pilih”.

d. “Tambahkan angka keberuntungan pertama Anda dengan angka keberuntungan kedua Anda sehingga menghasilkan angka keberuntungan ketiga (dalam hal ini 8+3, hasilnya 11. 11 adalah angka ketiga). Kemudian tambahkan angka keberuntungan kedua dengan angka keberuntungan ketiga sehingga menghasilkan angka keberuntungan keempat (dalam hal ini 3+11, hasilnya 14. 14 adalah angka keempat). Lakukan penjumlahan seperti itu terus sampai Anda mendapatkan angka keberuntungan kesepuluh.”.

e. Setelah itu, minta sukarelawan A untuk menjumlahkan kesepuluh deret angka yang ia punya. Yakinkan bahwa angka yang dihasilkan tersebut berasal dari angka yang ia pilih secara bebas.


f. Kemudian katakan “Apakah angka hasil penjumlahan Anda itu terdiri dari 2 digit angka?”. Tentu saja jawabannya adalah “tidak”. Lalu katakan lagi “Kalau begitu kita sederhanakan angkanya. Bagi jumlah angka keberuntungan Anda tersebut dengan angka keberuntungan ke 7 dan tulis hasilnya pada selembar kertas, lalu masukkan ke dalam amplop dan segel amplopnya”.
g. Kemudian ajak sukarelawan B untuk melihat gambar yang telah disiapkan. Kenakan perlakuan prediksi David Copperfield kepada sukarelawan B. Katakan kepada beliau “Apakah diantara bulan-bulan tersebut ada yang menurut Anda memiliki aura yang buruk? Misalnya dalam bulan tersebut Anda beberapa kali mengalami masalah yang berat, atau ada kejadian yang buruk”. Dalam keadaan seperti ini, sukarelawan akan berfikir sejenak sebelum menjawab. Sebelum sukarelawan menjawab, katakan terlebih dahulu. “Sepertinya akan lebih baik kalau alam bawah sadar Anda yang memberikan jawabannya”.

h. Berikan amplop dan minta sukarelawan B untuk memikirkan angka antara 5-15 dan meletakkan jarinya di gambar “start” dan melangkah sesuai angka yang dipikirkan. Katakan saja bahwa tanda “start” dan arah panah tersebut adalah acuan agar mempermudah sukarelawan untuk menentukan arah ketika melangkah. Agar angka yang dipilih sukarelawan B tidak diketahui magician, maka magician pun memakai Blindfold (atau kain hitam). Setelah itu sukarelawan B baru mulai melangkah sesuai angka pilihannya dimulai dari tanda “start” (tanda “start” tidak dihitung sebagai langkah pertama).

i. Kemudian katakan “Kalau sudah, saya minta Anda untuk bergerak dengan angka yang sama ke arah yang berlawanan. Tapi sebelumnya tolong cabut tanda “start” dan arah panahnya. Karena tanda tersebut sudah tidak kita butuhkan lagi”.

j. Setelah sukarelawan B selesai melangkah, katakan “Untuk mempersulit, tolong cabut beberapa bulan yang saya sebutkan: Juli, November, Oktober, dan Juni. Oh ya, apakah jari Anda menunjuk salah satu bulan yang saya sebutkan?” (sudah pasti tidak, tetapi lebih baik dikatakan, supaya sukarelawan ga curiga).


k. Lalu minta ia untuk melangkah sebanyak 4 kali dari angka yang ia pilih dan bergerak ke arah mana saja (bebas bergerak ke arah mana saja, tetapi jangan bolak-balik. Harus satu arah! Berapapun angka awal yang dipilih sukarelawan, dan melangkah kemana saja, ia akan berhenti di bulan “september”).

l. Setelah selesai, minta sukarelawan B tersebut untuk mencabut bulan yang terahir ditunjuknya dan memasukkannya ke dalam amplop dan disegel. Blindfold pun sudah bisa dilepas.

m. Kemudian berikan satu pak kartu (yang bergambar para korban tragedi 11 September) kepada sukarelawan C dan kenakan perlakuan trik kartu dan takdir. Katakan “Silahkan kocok kartunya dan bagi menjadi 2 tumpuk secara acak, masing-masing harus sama-sama 26 kartu”
n. Lalu minta sukarelawan C tersebut untuk memilih 1 tumpuk kartu dan memberikan 1 tumpuk kartu yang lain kepada sukarelawan A dan B. Kemudian katakan kepada sukarelawan C “Kartu tersebut adalah kartu dengan gambar wajah dari berbagai orang di seluruh dunia. Ada orang yang sudah meninggal dan ada yang masih hidup hingga sekarang. Dan tugas Anda adalah untuk memisahkan menjadi 2 tumpuk kartu antara kartu dengan gambar orang yang sudah meninggal dan yang masih hidup” (misalnya hasil yang didapat adalah 17 gambar orang yang sudah meninggal dan 9 gambar orang yang masih hidup).

o. Kemudian minta sukarelawan A dan B untuk membuat 2 tumpuk kartu dari tumpukan kartu yang diberikan sukarelawan C dengan syarat kedua tumpuk kartu harus berjumlah sama dengan 2 tumpuk kartu yang diperoleh sukarelawan C tanpa melihat gambar yang ada dibalik kartu tersebut.

p. Lalu minta sukarelawan A dan B untuk memilih 1 tumpuk kartu. (dalam hal ini sukarelawan A dan B memilih tumpukan kartu yang berjumlah 17 kartu). Kemudian memberikan 1 tumpuk kartu terahir kepada sukarelawan C (dalam hal ini berjumlah 9 kartu).

q. Kuncinya ada disini, karena sukarelawan A dan B memilih tumpukan kartu yang berjumlah 17 kartu dan sukarelawan C mendapatkan tumpukan kartu yang berjumlah 9 kartu, maka minta sukarelawan A dan B untuk mencari kartu dengan gambar orang yang meninggal dan membuang sisa kartunya. Sementara sukarelawan C harus mencari kartu dengan gambar orang yang masih hidup dan membuang sisa kartunya. Intinya sesuaikan dengan jumlah kartu yang dipilih sukarelawan.

r. Kemudian minta sukarelawan A, B, dan C untuk menyebutkan jumlah kartu yang ada di tangan mereka. Pasti hasilnya sama. Lalu minta sukarelawan A dan B untuk membuka amplop masing-masing. (sukarelawan A dengan angka “11”nya dan sukarelawan B dengan bulan “September”nya). Lalu sambil menunjukkan jurnal atau laporan berita yang telah disiapkan, katakan “saya tidak tahu ini kebetulan atau apa, yang jelas semua gambar orang yang ada dalam kartu ini adalah korban dari kejadian 11 September”.

Makna:
a. Kejadian tersebut menimbulkan 3000 korban jiwa yang tidak bersalah hanya karena segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Sebagai manusia yang beragama dan mempercayai akan hari pembalasan (ngutip dari astral projek boleh kan), hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk berfikir berkali-kali mengenai dampak yang dihasilkan bagi diri sendiri dan orang lain sebelum melakukan sesuatu.
b. Tuhan adalah makhluk paling mulia, tidak mungkin ia menciptakan ciptaannya dengan tujuan untuk berbuat buruk. Tuhan memberikan manusia akal untuk bisa membedakan yang baik dan buruk, namun pemikiran manusia yang tidak matang karena tidak mengoptimalkan akal yang diberikan Tuhan dapat menghasilkan sesuatu yang buruk, seperti tragedi 11 September comtohnya. Tuhan justru menunjukkan kemuliaannya dengan menyelamatkan orang-orang yang dicintai-Nya dari tragedi tersebut.
c. Takdir manusia ada ditangan Tuhan, manusia tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Manusia harus menjalani hidupnya sebaik-baiknya sebelum kembali kepada-Nya.

Trik ini memang penuh kekurangan, tetapi untuk saat ini, inilah trik sederhana yang bisa saya pikirkan berkaitan dengan tema yang diberikan dalam battle kali ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar